RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PENGENDALIAN KARHUTLA PROVINSI SUMSEL TAHUN 2023
Kamis - 05 Oktober 2023, 19:00:40 WIB
Publish Berita : Arief Imawa,SE (Pusdalops BPBD Sumsel)
Palembang, Kamis 05 Oktober 2023
Rapat
koordinasi percepatan pengendalian Karhutla Tahun 2023 dipimpin langsung oleh PJ Gubernur Sumatera
Selatan Bpk. Dr. Agus Fatoni, M.Si, selaku Dansatgas Karhutla Provinsi Sumatera Selatan dan Kepala
Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Selatan
Bpk. M. Iqbal Alisyahbana S.STP, MM. Rapat koordinasi
percepatan pengendalian Karhutla dihadiri oleh Bupati/Walikota,
Perusahaan-perusahaan perkebunan, Danlanud SMH, Polda Sumsel, Dishut, Disbun, BMKG, BPBD Kab/kota,
Polres, Kodim, Kejaksaan Negeri dan
beberapa OPD terkait,
Rapat yang diselenggarakan di Auditorium Graha Bina Praja Palembang. Beberapa hal yang
disampaikan dalam pertemuan ini sebagai berikut :
1). Dirjen Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan KLHK RI : a). Tgl 30 September 2023 kondisi cuaca berwarna Hitam artinya berbahaya.
b). 4083 Ha Jumlah luas lahan yang terbakar periode januari-agustus 2023 dan Hotspot 38.473 jumlah titik hotspot. c). Prioritas
Penanganan Karhutlah provinsi Sumatera Selatan : Area PT Waringin Agro Jaya,
Kab. OKI, Area Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Ruas Jalan Tol Palembang - kayuagung, Tol Indralaya Prabumulih dan Lintas Timur
Sumatera, Area PT. Banyu Kahuripan Indonesia, Kab Banyuasin dan Kab. Muba. d). Solusi
penyediaan pompa air, pembuatan Sekat kanal di daerah gambut tersebut, patroli WB
lebih diintensifkan kembali, penambahan personil, sosialisasi ke perusahaan
perkebunan dengan berkoordinasi dengan Dinas/instansi terkait.
2). Pangdam II Sriwijaya
: a). Tupoksi TNI UU no 34 tahun 2004 membantu menanggulangi Akibat Bencana alam
pengungsian dan pemberian bantuan. b). Saran Komandan operasi hendaknya dibagi.
c). TNI apapun siap dalam penangangan karhutla asalkan dibantu biaya. d). Penyebab
utama Karhutlah akibat dibakar. e). Permasalahan : Pembakaran dengan sengaja,
tidak ada anggaran, alat tebatas, lahan gambut terbakar, pihak swasta belum
berperan aktif. f). Saran : Kegiatan sosialisasi digencarkan, penegakkan hukum,
anggaran untuk TNI dalam penanganan karhutla, 350 prajurit TNI akan dikerahkan
di daerah rawan, sarana dan prasarana untuk pemadaman karhutla harus
ditingkatkan, pengadaan nusantara gel form -44 (1 botol buat 1 ha) untuk
pemadaman karhutlah. g). Implementasi di lapangan melakukan sosialisai di
tempat-tempat rawan karhutlah, mengerahkan personil TNI, penyiapanan lahan
khusus berupa pipa dimasukkan lahan daerah rawan karhutlah, pihak swasta harus berperan
mengerahkan personil pengendalian karhutlah. h). Saran : peningkatan status
dari siaga darurat ke tanggap darurat, perlu adanya dana operasional, pemilik
lahan harus berkontribusi, penambahan personil terutama di Kab. OKI dan OI.
3). KAPOLDA SUMSEL :
a). Provinsi sumsel sempat berada di urutan 8 meningkat ke urutan 6 karhutlah
dengan jumlah titik api 9000 titik api. b). Adanya UU polusi udara Negara tetangga
yang lintas batas melakukan penyelidikan asap berasal darimana. c). Indeks pencemaran
udara terburuk berada di jam 3,4 5 dini hari. d). Operasi stop karhutlah 2023
awal 300 total 450 personil turut mengamankan didaeral awal karhutlah dengan
masa berakhir 12 oktober 2023. e). Telah didukung anggaran, saran meminjamkan
alat pemadam karhutlah, telah memodifikasi mobil AMC untuk pemadaman karhutla.
f). Tidak dapat melakukan WB di daerah konsesi heli BNPB. g). Penyidikan
penanganan karhutlah ada 25 LP perkara, 43 orang perkara. h). TMC sudah
dilakukan dari tanggal 1 – 6 oktober. i). Bantuan 6 unit tenda, 280 paket makanan dari Kemensos
untuk didistribusikan ke personil di rawan karhutlah. j). Melakukan sosialisasi
ke daerah rawan karhutlah. k). Melakukan sholat istiqo. l). Penjagaan di tol
sudah ditingkatkan dan perairan. m). Melaksanakan bakti sosial kesehatan. n). Maklumat
sudah diterbitkan. o). Pelibatan relawan, komoditas off road sudah dilakukan. p).
Rapat koordinasi sudah dilaksanakan. q). Melakukan Apel kesiapan briefing 10
helikopter WB BNPB, PT Sinar mas dan POLRI. r). Melakukan Zoom meeting ke
perkebunan-perkebunan dengan mengajak pihak perkebunan untuk membuat parit
gajah dan embung di daerah rawan karhutlah. s). Penjagaan di TPA yang rawan
karhutlah. t). Kendala yang dihadapi : Kab OKI ada 5 kecamatan jungkal, kec
pampangan, kec. pedamaran, kec. tulung selapan dan kec. Cengal api berada di
tengah-tengah kecamatan tersebut dengan luas lahan terbakar sangat luas,
kebiasaan masyarakat, u). RTL : 1). Fokus lokasi terbanyak di 5 lokasi di atas
dan suaka margasatwa padang sugihan kab. Banyuasin, 2). membuat embung di
daerah rawan tersebut, 3). membuat ploting heli di daerah rawan tersebut untuk
menghemat waktu, 4) evaluasi harian umtuk target operai WB, 5). membangun sekat
api di lahan gambut sebelah PT WAJ. 6) pemenuhan logistic personel satgas. 7)
melalukan pembasahan/Water management.
4). KAJATI : a).
Penegakan hukum berasal dari perambah kecil-kecilan. b). Penegakkan hukum
dengan mengaktifkan Gakkumdu (Polri, Kejaksaan dan Gakkum KLHK)
5). DANDREM 044 GAPO : a).
Setiap 4 Tahun sekali terjadi musim kemarau panjang. b). Lahan tebakar
kebanyakan akibat ulah manusia dan pada saat ini lahan masyarakat sudah
terbakar semua. c). Fokus di lahan konsensi, TMC akan terus dilaksanakan.
6). DANLANUD : a). Subsatgas udara bertugas dengan
bersinergi dengan dinas/opd terkait. b). Dibentuk struktur organisasi satgas
Karhutbunla sebagai wakil dansubsatgas udara dimulai mei 2023. c). Pihak PT
yang tidak melaksanakan pemadaman hendaknya melaporkan ke bpbd
provinsi-danrem-dansatgas-bnpb dengan persetujuan. d). mengirimkan surat tidak
mampu melakukan pemadaman untuk dilakukan pemadaman lewat udara. e). Melakukan
rapat lebih lanjut ke perusahaan perkebunan. f). Ada 11 pesawat BNPB dalam
pengendalian karhutla telah melakukan penerbangan. g). Kendala embung-embung
yang ada sudah mulai mengering, ada baiknya dibangun di desa-desa penggunaan
bisa digunakan untuk pemeliharaan ikan di juni-juli setelah itu dialih fungsikan
untuk pemadaman karhutla. h). Saran : 1) memiliki hanya 6 pesawat WB, tahun
lalu lebih banyak dibanding tahun ini. 2) Mobil pemadaman kebakaran mohon
bantuan kendaraan 1 khusus di pesawat dan 1 untuk lahan disekitar bandara, 3)
perpanjang misi TMC hingga waktu tidak terbatas hingga musim hujan. i). Kendala
: Tidak dapat melaksanakan operasi di malam hari, permasalahan, kerusakan di
pesawat. j). Upaya : Memaksimalkan upaya patroli udara.
KESIMPULAN : 1). Perlunya perbaikan SK Posko Satgas
Karhutla. 2). Perlunya penambahan personil dari TNI sebanyak 3 SSK dengan total
350 personil. 3). Perlunya dukungan pendanaan dari Pemprov, Kab/Kota dan
perusahaan. 4). Pendanaan dilakukan pada pemda melalui pergeseran anggaran dari
BTT. 5). Perlunya dilakukan sosialisasi secara masif, Pemkab, sampai ke tingkat
desa, TNI dan Polri. 6). Perlunya penegakan hukum dengan mengaktifkan Gakkumdu
(Polri, Kejaksaan dan Gakkum KLHK). 7). Perlunya rapat tingkat nasional untuk
mengundang pimpinan perusahaan. 8). Perusahaan wajib menanggulangi karhutla di
wilayah konsesi (bila tidak sanggup harus ada Surat Pernyataan
Ketidaksanggupan) sebagai dasar tindak lanjut BNPB. 9). Dibentuk tim kecil
terdiri dari unsur pemprov (BPBD), Polda, TNI (Kodam & Korem) untuk
menyusun kebutuhan anggaran dan sarana prasarana. 10). Perlu dibentuk Tim
Dukungan Dana dan Sarana/Prasarana Penanganan Karhutlah yang dikoordinasikan
Pemprov beranggotakan TNI, POLRI, Kejaksaan, Asosiasi Perusahaan
Perkebunan/HTI, BUMN/D. 11). Dilakukan rapat koordinasi Satgas secara Virtual
setiap hari Senin pukul 14.00 WIB. 12). Perlunya pengajuan tambahan kegiatan
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ke Pemerintah Pusat (BNPB, BRIN).