BPBD Sumsel Menggelar Apel dan Simulasi Banjir Sumatera Selatan Tahun 2024, dengan Melibatkan 1200 Personil Peserta Apel di Halaman Shooting Range Jakabaring Sport City
Rabu - 23 Oktober 2024, 09:37:07 WIB
BPBD Provinsi Sumsel Menggelar Apel dan Simulasi Banjir Sumatera Selatan Tahun 2024, yang dipimpin langsung oleh PJ. Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H.,M.S.E
Palembang
– BPBD Sumsel. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Plh. Aksoni, SE, M.M. Menggelar Apel dan Simulasi Banjir Sumatera
Selatan Tahun 2024, dengan Melibatkan 1200 Personil Peserta Apel. (23/10/2024).
Apel
yang dipimpin langsung oleh PJ. Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H.,M.S.E. yang
diselenggarakan di Halaman Shooting Range Jakabaring Sport City Palembang.
Pada
Kesempatan ini Kalaksa BPBD Sumsel Aksoni, menyampaikan laporan apel kesiapan
banjir. “Memperhatikan kondisi
musim penghujan Tahun 2024 yang akan dipengaruhi oleh El Nino Lemah di wilayah
Provinsi Sumatera Selatan, sebagaimana prakiraan cuaca oleh BMKG, maka untuk
mengantisipasi kenungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor pada
beberapa wilayah di Provinsi Sumatera Selatan, maka perlu dilaksanakan upaya
pencegahan dan kesiapsiagaan, salah satu upaya yang dilakukan adalah penyiapan
personil dan peralatan”.
“Tujuan Apel dan Simulasi Banjir Sumatera Selatan Tahun 2024, adalah untuk Meningkatkan kesiapsiagaan personil dan peralatan dalam mengantisipasi bencana banjir, Meningkatkan kemampuan personil dan kesiapan peralatan penanggulangan banjir, Mengoptimalkan peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing Dinas/ Instansi/Stakeholder terkait dalam penanggulangan bencana banjir agar korban jiwa dan harta dapat diminimalisir, Pada kesempatan ini juga akan akan dilaksanakan simulasi pemasangan perahu karet evakuasi, mobil klinik dan tenda kesehatan lapangan, pendirian tenda pengungsi dan pembukaan dapur umum lapangan serta evakuasi dan penyelamatan korban banjir”.
“Apel dan Simulasi Banjir ini, melibatkan 1200 personil yang terdiri dari Korem 044 Gapo 100 Personil, Polda Sumsel 120 Personil, Lanal Palembang 30 Personil, Lanud SMH 30 Personil, Dinsos Sumsel 30 Personil, Dinas PU BMTR 15 Personil, Dinas PSDA 15 Personil, Dinas PU Perkim 15 Personil, Satpol PP Sumsel 105 Personil, Dinas PBK Palembang 15 Personil, Dinkes Sumsel 30 Personil, Basarnas 30 Personil, Dishub Sumsel 30 Personil, BBWSS VIII 20 Personil, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Selatan 20 Personil, BPDAS 10 Personil, PMI Sumsel 20 Personil, Orari Sumsel 30 Personil, Rapi Sumsel 30 Personil, Kwarda Pramuka Sumsel 30 Personil, Unsri 30 Personil, UIN Raden Fatah 30 Personil, Universitas Muhammadiyah 30 Personil, JSC Pengamanan Darat 15 Personil, JSC Pengaman Air 15 Personil, Karang Taruna 30 Personil, BPBD Sumsel 145 Personil, BPBD Muba 20 Personil, BPBD Banyuasin 20 Personil, BPBD Ogan Ilir 20 Personil, BPBD Muara Enim 20 Personil, BPBD OKI 20 Personil, PT. Pusri 10 Personil, Pemuda Panca Marga 30 Personil, Palang Merah Remaja 40 Personil”.
Dilanjutkan dengan kata sambutan PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi, menyampaikan “Kita baru saja mengalami masa-masa yang cukup berat yang menyita banyak waktu, tenaga, pikiran dan perhatian kita untuk menanggulangi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan, walaupun kondisi saat ini sudah cukup kondusif karena kebakaran hutan dan lahan sudah berkurang bahkan terjadinya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang kita khawatirkan tidak terpantau baik secara visul maupun pantauan data satelit, mudah mudahan seiring masuknya musim penghujan kebakaran hutan dan lahan akan berakhir”.
“Berakhirnya musim
kemarau yang berpotensi terjadianya kebakaran hutan dan lahan ini adalah kabar
baik bagi kita semua, namun dibalik itu musim penghujan dengan curah hujan yang
tinggi khususnya pada puncak musim penghujan juga mempunyai ancaman bencana
tersendiri khususnya bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang
mengancam beberapa wilayah Provinsi Sumatera Selatan, di daerah dataran tinggi
di bagian barat Sumatera Selatan perlu diwaspadai bencana banjir bandang dan
tanah longsor sementara di wilayah yang lebih rendah di bagian Timur Sumatera
Selatan perlu diwaspadai banjir genangan akibat pengaruh pasang surut air laut
dan banjir kiriman”.
“Selain faktor alam dan cuaca bencana alam juga sangat dipengaruhi oleh prilaku manusia dan daya dukung alam seperti membuang sampah sembarangan, mendirikan bangunan diatas saluran air, alih fungsi lahan, tata guna lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya serta adanya degradasi alam bisa menimbulkan bencana, untuk itu sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat juga harus terus dilaksanakan selain itu juga kita harus konsekwen mematuhi aturan rencana tata ruang sesuai dengan peruntukannya agar potensi terjadinya bencana dapat kita minimalisir”.
“Hari ini kita
bersama disini adalah salah satu bagian dari upaya pencegahan dan kesiapsiagaan
bencana, tapi ini hanyalah bagian hilirnya saja, yaitu bagaimana memitigasi
untuk mengurangi resiko bencana berupa penyiapan peralatan dan personil untuk
kesiapsiagaan menghadapi bencana dan simulasi untuk meningkatkan kemampuan
personil serta uji fungsi dari peralatan yang ada, kalau bicara masalah hulunya
tentu masih banyak yang harus kita lakukan seperti perbaikan kondisi lingkungan
memperbaiki fungsi daerah atau wilayah resapan air, daerah aliran sungai, atau
daerah lereng perbukitan yang gundul atau kritis dan lainnya”.
“Dari data kejadian
bencana yang terjadi di Sumatera Selatan bencana yang terjadi adalah dominan
kebakaran pemukiman atau rumah penduduk dan ini lebih merupakan kelalaian
manusia bukan akibat peristiwa alam, tapi tentu saja kepada korban tersebut
seperti kehilangan tempat tinggal atau bahkan ada sampai yang luka atau
meninggal juga perlu diberikan bantuan, untuk itu saya juga mengucapkan terima
kasih kepada para pihak seperti dunia usaha BUMN dan BUMD yang juga biasanya
turut aktif untuk membantu korban bencana”.
“Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi seperti dukungan personil dan peralatan dari masing-masing stakeholder untuk dapat kita gelar sekaligus dapat melaksanakan uji fungsi dari kemampuan personil dan kesiapan peralatan kita masing-masing, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi apa yang menjadi kekurangan untuk dapat kita sempurnakan lagi”.
Kegiatan apel dan simulasi banjir ini dihadiri oleh Pangdam II SWJ, Kapolda Sumsel, Kejati Sumsel, Ketua Pengadilan Tinggi Sumsel, Ketua Pengadilan Agama Sumsel, Ketua DPRD Sumsel, Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Kabinda Sumsel, Pj. Walikota (Palembang, Lubuklinggau, Pagar Alam, Prabumulih), Pj. Bupati (Ogan Ilir, OKI, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Muara Enim, Pali, Lahat, Empat Lawang, Muri Rawas, Muba, Muratara), Sekda Sumsel, Danrem 044 Gapo, Asops Kodam II SWJ, Danlanal Palembang, Danlanud SMH, BPBD Provinsi Sumsel, serta OPD dilingkungan Pemprov Sumsel.