KEPALA PELAKSANA BPBD SUMSEL HADIRI RAPAT KOORDINASI DAMPAK KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG DI KECAMATAN WARKUK RANAU SELATAN KABUPATEN OKU SELATAN

dilihat : 507
BAGIKAN :
KEPALA PELAKSANA BPBD SUMSEL HADIRI RAPAT KOORDINASI DAMPAK KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG DI KECAMATAN WARKUK RANAU SELATAN KABUPATEN OKU SELATAN

Publish Berita : Arief Imawa,SE (Pusdalops BPBD Sumsel)


Palembang, Senin 21 November 2022


Rapat KoordinasI Dampak Kejadian Bencana Banjir Bandang di Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten OKU Selatan dibuka oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Bpk. H. Iriansyah, S.Sos, SKM, M.Kes dan dipimpin langsung oleh Asisten I bidang Pemerintahaan dan Kesra Bpk H. Edward Chandra, SH, MH, dan dihadiri oleh beberapa OPD terkait, diantaranya Asisten I Sekda Sumsel, Kalaksa BPBD Provinsi Sumsel, Dinas PU BMTR Provinsi Sumsel, Dinas PU Perkim Provinsi Sumsel, Dinas PSDA Provinsi Sumsel, Dlhp Provinsi Sumsel, Dinas Pertanian & Holtikultura Provinsi Sumsel, BPDAS & Hutan Lindung Musi, BBWS VIII, Dinsos Provinsi Sumsel, Dinas PMD Provinsi Sumsel. Rapat yang diadakan pada pukul 14.00 Wib, berlokasi di Ruang rapat Sekda Sumsel (Jln. Kapten A. Rivai Palembang).

Beberapa hal yang disampaikan dalam pertemuan ini sebagai berikut :
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Selatan : 1). Menyampaikan telah terjadi Banjir Bandang di Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten OKU Selatan. 2). Adapun Dampak Banjir Bandang tersebut diantaranya : Dua jembatan Gantung Rusak yang menghubungan 2 desa yaitu Desa Pagar Dewa dan Desa Kota Batu, Korban terdampak 600 KK 2.400 jiwa, 6 Unit rumah rusak berat, Sawah terendam 20 Ha, Talud Dinding penahan air jebol sepanjang 700 m, Pada saat tanggap darurat BPBD telah melakukan Tim Reaksi Cepat dan Dinsos sudah membuka dapur Umum. Usulan ke BNPB diusulkan pemerintah daerah melalui e proposal.
Asisten I Bidang Pemerintahaan dan Kesra : 1). Diminta pihak terkait untuk membantu infrastruktur terhadap lokasi yang terdampak banjir bandang. 2). Melaksanakan program cepat untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak seperti jembatan gantung dan talut dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. 3). Dinas PU Bina Marga : Hendaknya turun ke lapangan untuk menghitung terlebih dahulu pembiayaan akibat kerusakan infrastruktur, karena bila menggunakan bantuan gubernur membutuhkan proses lama. 4). Dinas PSDA : Membuat surat dari Bapak gubernur ke balai dan pengajuan ke BNPB terkait penggunaan anggaran. 5). Dinas PU PERKIM melakukan koordinasi dengan CSR , Baznaz dan pemerintah daerah dalam membantu 6 unit rumah rusak berat akibat Banjir Bandang. 6). Dinas PMD : mengecek perencanaan di PMD desa tentang peluang perbaikan infrastruktur akibat banjir.
Dinas Bina Marga Prov.Sumsel : Akan membantu berdasarkan usulan yang diajukan (jembatan gantung yang rusak) yang menghubungkan 2 desa yaitu desa pagar dewa dan kota batu.
Dinas PSDA Prov. Sumsel : 1). Akibat banjir bandang talut 700 m rusak dari total panjang talut 800 m. 2). Saran menggunakan dana BNPB rehabilitasi dan rekonstruksi atau dapat menggunakan bantuan gubernur. 3). PSDA tahun ini tidak mengganggarkan untuk Penanggulangan Bencana. 4). Membutuhkan dana 3,5M untuk perbaikan Talut, 5). Besok akan berangkat ke OKUS untuk mecatat kebutuhan dalam rangka perbaikan jembatan gantung.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Prov. Sumsel : 1). Untuk Rehab dan Rekon Infrastruktur yang terdampak biisa diajukan ke BNPB tahun 2023 melalui e proposal ke BNPB tapi dianggarkan bukan untuk tahun ini tapi tahun 2024. Tahun 2022-2023 sudah dianggarkan 18 M untuk dibangun 2 jembatan di OKUS tetapi dilokasi lain dan tidak bias dialihkan ke tempat lain.
Dinas PU PERKIM Prov. Sumsel : 1). Kaitannya dengan 6 unit rumah yang rusak berat bias diusulkan tetapi proses pengusulan dari pemerintah daerah tapi tidak untuk tahun ini. 2). Koordinasi dengan pemerintah daerah tentang bantuan yg telah dilakukan. 3). Bisa juga pengajuan ke Baznaz atau CSR.
Dinas TPH Prov. Sumsel : 1). 20 Ha desa Tanjung Jati (ini sudah siap panen) bisa di panen karena rebah saja. 2). 10 ha desa Kota Batu (tidak perlu bantuan benih). 3). Bantuan benih bisa diberikan apabila terjadi PUSO.
Balai PDAS dan Hutan Lindung Musi : 1). Tgl 13 dan 14 sudah meninjau lokasi kejadian. 2). Banjir diakibatkan oleh Aspek Lanskap sudah alami dan berada di Patahan sumatera dan terdapat air terjun akibat curah hujan yang tinggi dan aspek lanskap mengakibatkan banjir bandang. 3). Daya Tampung sungai dan anak sungai tidak mencukupi. 4). Wilayah 6 persen 93 persen berada di lampung. 5). Sungai Warkuk bukan prioritas BPDAS dan sulitnya berkoordinasi dengan Lampung terutama lampung selatan. 6). Tahun depan akan melakukan aksi di lokasi dan melakukan rehabilitasi di lokasi banjir.
Dinas PMD Prov. Sumsel : 1). Jembatan Gantung yang rusak ini dibuat dari dana Desa. 2). Dilihat dari dana keseluruhan mepunyai dana yang besar, tetapi mempunyai prioritas penggunaan dana desa. 3). Permendesa kewenangan ada di pemerintah desa, pada saat ini dana desa digunakan untuk BLT, covid 19 dan ketahanan pangan.

Kesimpulan Dari hasil Rapat Koordinasi Dampak Kejadian Banjir Bandang di Keccamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten OKU Selatan dapat disimpulkan : 1). PU Bina marga segera meninjau ke lokasi, menelaah untuk melaporkan ke Bapak Gubernur. 2). Pemprov menyurat ke Balai yang dibuat PSDA. 3). BPBD Prov koordinasi dengan BPBD kabupaten mengusulkan e proposal untuk anggaran 2024. 4). PU Perkim meninjau lokasi atau by phone apa yg diusulkan bantuan gubernur terhadap rumah yang rusak. 5). BPDAS mengusulkan sungai warkuk sebagai program prioritas dan menyampaikan telaah rehabilitasi DAS di Sumsel di Program OKUS. 6). Dinas DLHP mencek kaitannya dengan LH, kualitas air dsb. 7). Dinas Pertanian meninjau kembali lokasi kaitannya dengan sawah yang rusak akibat terendam banjir. 8). Dinas PMD juga koordinasi dengan PMD Kabupaten tentang Dana Desa.
Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

  Agenda Kegiatan BPBD