KEPALA PELAKSANA BPBD PROVINSI SUMSEL MENGHADIRI RAPAT MONITORING & EVALUASI PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2022 YANG DISELENGGARAKAN OLEH KEMENKO POLHUKAM RI
Kamis - 24 November 2022, 19:35:33 WIB
![KEPALA PELAKSANA BPBD PROVINSI SUMSEL MENGHADIRI RAPAT MONITORING & EVALUASI PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2022 YANG DISELENGGARAKAN OLEH KEMENKO POLHUKAM RI](http://bpbd.sumselprov.go.id/asset/uploads/Screenshot_234.png)
Publish Berita : Arief Imawa,SE (Pusdalops BPBD Sumsel)
Serpong
Tangerang, Kamis 24 November 2022
Kepala
Pelaksana BPBD Provinsi Sumsel Bpk. H. Iriansyah, S.Sos, SKM, M.Kes. Menghadiri
Undangan Rapat Monitoring dan Evaluasi Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan
dan Lahan Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenko Polhukam RI. Kegiatan yang
diadakan di Ballroom Merdeka
Swiss-Bellhotel Serpong Tangerang Intermark Indonesia Provinsi Banten, pada
pukul 09.00 Wib. Serta dihadiri : Kemenko Polhukam, Kemendagri, KLHK,
Kementerian Pertanian, Kemenpan RB,
Kemenkominfo, Kementerian ATR/BPN, BRGM, Kabareskrim Polri, Asops Panglima TNI,
Asops Kapolri, Klimatologi BMKG, BRIN, BNPB, serta unsur pejabat daerah rawan
bencana Karhutla di Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi
Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi
Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara,
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Maluku,
dan Provinsi Papua. Rapat yang dipimpin oleh Sahli Menko Polhukam Bid Sumber
Daya Alam & Lingkungan Hidup.
Adapun
hal-hal yang penting dalam pembahasan sebagai berikut :
KLHK melaporkan
perkembangan karhutla sebagai berikut :
1). Pada
tahun 2022 terdapat penurunan akumulasi luas Karhutla sebesar ± 110.328 Ha
dibanding tahun 2021 (turun 35,8%), sedangkan dibandingkan dengan tahun 2019 terdapat
Penurunan akumulasi luas Karhutla sebesar ± 1.239.802 Ha (turun 86,3%). Dengan
demikian karhutla tahun 2022 adalah karhutla terendah dibanding 5 tahun
terakhir.
2). Dari
pantauan satelit, daerah yang banyak terdapat hotspot adalah Kalbar, NTT, NTB,
dan wilayah Babel. Daerah yang perlu atensi untuk dilaksanakan penanggulangan karhutla
antara lain : Sumbar bagian Selatan, Aceh bagian Selatan, Kalbar bagian Utara,
dan Papua. Dari monitoring tentang kegiatan penanganan karhutla, diketahui
telah dilaksanakan sebanyak 2.479 kali penanganan terhadap karhutla dengan
total luas 6.818,92 Ha.
3). Provinsi
dengan daerah karhutla terluas antara lain NTT, NTB, Kalbar, Maluku, Sumbar,
Sumut, Papua, Lampung, Riau, & Aceh. Yang mnjadi perhatian adalah banyak
daerah non tradisional rawan namun mengalami karhutla dengan luas besar.
BNPB
melaporkan sebagai berikut :
Pada thn
2022, provinsi yang tetapkan status darurat karhutla sebanyak 6 provinsi yaitu
Kalbar, Riau, Sumsel, Jambi, Kalsel, & Kalteng. BNPB juga telah memberikan
dukungan operasi udara kepada daerah yang meminta dukungan sejumlah 12 unit
heli patroli & 25 unit heli waterbombing dengan total biaya dikeluarkan sebesar
800 milyar. Perlu adanya perkiraaan cuaca yang
mampu agar antisipasi lebih maksimal.
Bareskrim
Polri melaporkan sebagai berikut :
1). Pada
periode 1 Jan – 31 Des 2021 telah melaksanakan penanganan terhadap 155 LP (153
perorangan, 2 korporasi) dengan jumlah TSK 157 (156 perorangan, 1 korporasi) yang
masih sidik sejumlah 56 LP & selesai 99 LP. Pada periode 1 Jan – 31 Des
2022 telah melaksanakan penanganan terhadap 62 LP (perorangan) dengan jumlah
TSK 57 orang yang masih sidik sejumlah 15 LP & selesai 47 LP.
2). Gakkum
turun karena musim kemarau pendek sehingga karhutla lebih sedikit, pembukaan lahan
baru berkurang dibanding tahun sebelumnya, & pelaku usaha sibuk
keterlanjuran sehingga tidak buka lahan baru (efek UU CK). Untuk efektifkan
gakkum, Polri, Kejagung, & KLHK telah tetapkan Keputusan Bersama Menteri
LHK RI, Kapolri, & Jaksa Agung RI No. PKS. 3 TAHUN 2021, No. KB/1/V/2021,
No. 5 TAHUN 2021 tentang Penegakan Hukum Terpadu Terhadap Pelaku Tindak Pidana
Kebakaran Hutan dan/Atau Lahan dlm Lingkup Tindak Pidana Lingkungan Hidup.
3). Selain
laksanakan gakkum, Polri juga dukung kegiatan pencegahan dengan monitoring dengan
integrasikan teknologi informasi, serta penanganan karhutla di lapangan.
DJA Kemenkeu
menyampaikan :
1). Bencana
termasuk bencana karhutla turut memberikan dampak fiscal terhadap keuangan dan
ekonomi negara sehingga lebih murah untuk cegah dibanding tangani dampaknya.
Pendanaan kebencanaan berasal dari APBN, APBD, & Masyarakat untuk pra
bencana, tanggap darurat, & pasca bencana. Dari ketiga tahapan ini yang
kurang optimal dimanfaatkan terkait dalkarhutla adalah dana rekonstruksi.
2). Sumber
pendanaan karhutla dapat dari APBN baik KLHK (RM, PNBP Dana Reboisasi) dan BNPB
(BA BUN (ABT DSP), serta APBD atau Pemda (DBH Dana Reboisasi) yang disalurkan Pemprov.
Hal ini telah diatur dalam PP No 22 Tahun 2008, Permen LHK No
P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016, & Perpres 75 Tahun 2021.
3). Apabila
terjadi kekurangan dana dapat mengajukan kepada Menkeu paling lambat 24 Des.
BMKG
menyampaikan :
1). Analisis
perkembangan musim hujan Dasarian II November 2022 menunjukkan sebanyak 70.7%
ZOM di wilayah Indonesia masuk musim hujan. Puncak musim hujan umumnya
diprediksi terjadi pada periode Desember 2022 – Januari 2023.
2). Prediksi
Curah Hujan Desember 2022 – Mei 2023: Pada Desember 2022 – April 2023 umumnya
curah hujan diprediksi berada di kriteria menengah – tinggi (100 – 500
mm/bulan). Bulan Mei umumnya curah hujan diprediksi mulai berkurang dan berada
pada kategori rendah – menengah (20 – 300 mm/bulan). Meskipun sifat hujan
umumnya diprediksi normal, terdapat beberapa wilayah yg diprediksi akan berada
pada kondisi atas normal dan bawah normal.
DISKUSI :
a). Perlu
dilaksanakan Latihan bersama di daerah-daerah rawan karena pers TNI Polri terus
berganti sehingga pasti perlu pelatihan secara berulang.
b).
Kesediaan alat dukungan pemadaman di daerah terbatas terutama di tingkat tapak,
serta biaya Pemadaman darat belum dapat dukungan dari Pemerintah Pusat
c). Banyak
daerah terbakar sulit dijangkau utk dilaksanakan pemadaman seperti di Prov.
Maluku yang merupakan daerah kepulauan sehingga transportasi terbatas.
d). Perlu
pemberdayaan KPH dan peningkatan peran MPA sehingga perlu dukungan pusat untuk
maintenance dalam penanggulangan karhutla terutama dengan MA yg terbatas (tidak
semua daerah ada).
e). Budaya
membakar masih menjadi permasalahan utama sehingga perlu pendefinisian ulang
terkait dengan pembolehan membakar ini yang diatur oleh beberapa Perda.
f). Anggaran
di daerah yang dapat digunakan untuk penanggulangan karhutla terbatas.
Kesimpulan Rapat
Monev Penanggulangan Karhutla :
a). Inpres No 3 Tahun 2020 memerintahkan kepada
K/L/D untuk melaksanakan upaya penanggulangan karhutla dengan kegiatan kegiatan
meliputi pencegahan, pemadaman, dan penanganan pasca karhutla. Semua kegiatan ini
didukung dengan dana yang pengusulannya oleh K/L/D.
b). Telah
dilaksanakan gakkum TP Karhutla secara tegas yang didukung dengan pendekatan
lain seperti pada penguatan kegiatan pencegahan contoh : pembangunan teknolgi
informasi, serta di integrasikan dengan K/L terkait.
c). Selalu menjadi atensi dari Pemerintah sehingga perlu
dilakukan penanggulangan secara terpadu, bersama-sama, integrasi, dan
kolaborasi sehingga karhutla tidak meningkat.
d). Walaupun
penanggulangan karhutla telah semakin baik dan luas area karhutla semakin menurut serta tidak ada
protes dari negara tetangga, namun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor alam ada
di dalamnya. Dengan demikian, kita harus selalu waspada.
e). Rapat
evaluasi mengajak semua untuk tingkatkan kesiapsiagaan dalam melaksanakan
penanggulangan karhutla.