BPBD Sumsel Adakan Rapat Persiapan Rakor Karhutla Provinsi Sumsel Tahun 2024
Kamis - 21 Maret 2024, 12:29:58 WIB
Foto Kegiatan Rakor Karhutla Provinsi Sumsel di Bina praja yang dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan Kesra Provinsi Sumsel dan Kalaksa BPBD Sumsel
Palembang – BPBD Sumsel, Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan Muhammad Iqbal
Alisyahbana, S.STP, MM. Mengadakan rapat persiapan rakor kebakaran Hutan dan lahan
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2024 (21/03/2024).
Rakor karhutla yang di adakan di ruang Rapat Bina Praja Provinsi Sumsel, pada kamis 21 Maret 2024 pukul 10.00 WIB, yang dipimping langsung oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sumsel Drs. H. Edward Candra, M.H
Adapun
beberapa hal yang disampaikan pada
hasil rakor karhutla ini :
1). Asisten 1 Bidang
Pemerintah dan Kesra Provinsi Sumsel : 1). Berdasarkan Rapat di Jakarta antisipasi sedini mungkin, sehingga
karhutla dapat ditekan sedini mungkin. Data BPBD dan Dishut dengan Ibu menteri
ada perbedaan Luas kebakaran sama dengan
Kementrian KLHK, 2). Melihat Program dan kegitan di OPD yang mendukung kegiatan
Karhutlah, 3). 99 persen Karhutla dsebabkan oleh manusia, 4). Persiapan Rakor
Karhutla yang akan mengundang Bupati/Walikota setelah ditetapkan status dan SK
Satgas Karhutla, 5). Membuat peta data/desa Rawan Karhutla oleh dinas kehutanan,
6). Mendata jumlah alat berat/excavator yang ada di dinas pertanian
2.
Kepala Pelaksana BPBD
Provinsi Sumsel : 1). Hasil prediksi BMKG awal musim kemarau
terjadi di bulan Mei dan Juli, 2). Hasil Rakorsus menteri terkait Antisipasi Karhutla ada tiga
poin penting yaitu : a) Sinergitas dan Kolaborasi, b) TMC, c) menjaga Gambut
tetap basah, 3). Upaya antisipasi Karhutla yaitu sosialisasi, penyebaran
maklumat, aktivasi posko, patroli terpadu, patroli udara, TMC, pembuatan kanal
blocking, 4). Kendala : Lokasi yang sulit dijangkau, terbatasnya sumber air,
kebiasaan membakar, banyak lahan terlantar, lahan gambut, akses lokasi yang
sulit, 5). Rekomendasi penanganan karhutla : melakukan apel dan gladi,
sosialisasi kampanye pencegahan dan kolaborasi sinergitas, penetapan status,
patroli, program pembuatan sumber-sumber air, 6). Pengembangan aplikasi songket
yang dikelola dinas Kominfo, sehingga terbentuk data satu laporan/satu data.
dilanjutkan,
3. Dinas Kehutanan Provinsi
Sumsel : 1). Data dari KLHK confident level 80% berdasarkan aplikasi sipongi sedangkan
data prov. Sumsel levelnya digabung berdasarkan data aplikasi songket, 2). KLHK
berdasarkan firespot sedangkan Prov. Sumsel berdasarkan hotspot dengan tingkat
confident 0 – 100%, 3). Luas kebakaran hutan antara KLHK dan Prov Sumsel sudah
sama, 4). Data hotspot mengaju ke BRIN sedangkan luas Kebakaran mengaju ke data
KLHK, 5). Menjawab Kalaksa BPBD Database ada di Dishut, kominfo untuk mengatasi
hacker, kalaupun akan dipindahkan ke kominfo membutuhkan waktu yang lama dan
beresiko besar. Platform akan dibuat baru sehingga lebih repot.
4. Program/kegiatan mendukung Karhutla : 1).
Dinas Kehutanan dan 14 KPH dana tersedia 1,26 Milyar dengan rincian untuk
pembinaan, patroli karhutlah bersama polisi kehutanan, sosialisai pengendali
karhutla, pembinaan Masyarkat peduli api 1219 Orang, pelatihan brigade
karhutla, pelatihan aplikasi songket, evaluasi ke perusahaan perusahaan
perkebunan, pembuatan buku analis karhutla. Dari 1,26 M 175 Juta ada di dinas
kehutanan, sisanya di KPH. 2). Dinas perkebunan untuk mendukung karhutlah dana
0 rupiah tetapi berdasarkan tusi disbun, disbun akan kolaborasi dengan
perkebunan perkebunan, GAPKI untuk ikut mendukung karhutlah. 3). Dinas
Pertanian TPH sudah mengusulkan penanggulangan karhutla tetapi di DPPA
penanggulangan OPT sehingga tidak sinkron dan akan dikomunikasikan. Ada 281 unit pompa yang bisa dipinjam
kelompok tani bila terjadi di karhutla. Brigade juga memiliki alat berat excavator
yang dapat digunakan untuk membuka lahan tanpa membakar. 4). Dinas Lingkungan
Hidup dalam kaitannya penanggulangan karhutla mempunyai kegiatan Evaluasi dan kesiap
siagaan kepada perusahaan-perusahaan yang melibatkan BPBD, Disbun, Dishut dan
DLHP. Melakukan pemberian maklumat ke
perusahaan. 5). Dinas PSDA juga memilki alat excavator yang dapat digunakan
dalam mendukung kegiatan karhutla untuk membuat embung-embung, sekat kanal. 6).
Dinas PMD ada kegiatan Sosialisasi ke masyarakat tentang penyuluhan pencegahan
karhutlah di desa-desa. Dana tersedia sebesar 125 Juta dengan lokasi di
kabupaten Musi Banyuasin. Melakukan
himbauan kepada kades untuk mengalokasikan dana desa untuk penanggulangan
bencana. 7). Dinas Kesehatan memiliki SDM dan logistic dalam penanggulangan
karhutlah dari APBD dan APBN. Dana bersumber dari APBN dan APBD. 8). Dinas
Kominfo mensupport dana sosialisasi karhutlah walau jumlah tak besar dalam
mendukung karhutlah. 9). Dinas Pol PP memiliki anggaran 50 juta untuk karhutla
dan mengoptimalkan mobil Damkar. 10). TRGD tidak memiliki dana dalam
penangganan karhutlah. 11). Bappeda di awal Tahun 2024 ada dana 16 M
dianggarkan untuk karhutlah yang dianggarkan di beberapa OPD, Dinas kehutanan,
DLHP, BPBD.
Rapat yang dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan
dan Kesra Provinsi Sumsel, Kalaksa BPBD Provinsi Sumsel, Dishut Provinsi
Sumsel, Disbun Provinsi Sumsel, Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumsel, Dlhp
Provinsi Sumsel, Diskominfo Provinsi Sumsel, Dinas PSDA Provinsi Sumsel, Dinas
PMD Provinsi Sumsel, Dinkes Provinsi Sumsel, Satpol PP Provinsi Sumsel, BPD
Provinsi Sumsel, BPKAD Provinsi Sumsel, Biro Humas Protokol Setda Provinsi
Sumsel, TRGD Provinsi Sumsel.